Mengapa Indonesia Rayakan Hari Ayah Nasional?

Assalammu‘alaikum wr. wb.

Salam sejatera! Hari Senin ini Tanggal 12 November 2019 / 15 Rabbiul Awwal 1441 H sebagai memperingati Hari Ayah.







Sumber Artikel : Kompas.com 

Hari ini Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional. Jika bukan karena doodle Google yang memvisualisasikan Hari Ayah, mungkin tak banyak orang Indonesia yang menyadari bahwa hari ini adalah Hari Ayah. 

Tak bisa dimungkiri bahwa Hari Ayah memang tidak sepopuler Hari Ibu yang jatuh setiap Tanggal 22 Desember. Menurut Laman Wikipedia, Hari Ayah dideklarasikan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono di Solo pada Tanggal 12 November. 

Kelompok yang menggagas diresmikannya Hari Ayah adalah sekumpulan wanita yang tergabung dalam Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). 

Berdasarkan laporan dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Sumenep, PPIP menggelar deklarasi Hari Bapak Nasional di Pendapa Gede Balai Kota Solo yang dihadiri Ratusan Orang dari berbagai kelompok masyarakat karena PPIP dikenal sebagai Komunitas Komunikasi Lintas Agama (KKLA). Deklarasi serupa juga digelar pada saat yang sama oleh beberapa anggota PPIP lainnya di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Menurut Ketua PPIP, Gress Raja, gagasan dideklarasikannya Hari Ayah karena ayah merupakan bagian dari keluarga yang juga memegang peranan sangat penting dalam pembentukan Karakter Keluarga.

Pasalnya, keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak memberikan pengaruh positif yang signifikan. Hal tersebut dikuatkan oleh penelitian dari University of Guelph, Kanada. Penelitian menunjukkan kuatnya pengaruh keterlibatan ayah dalam pola pengasuhan terhadap perkembangan anak secara Emosional, Sosial, Fisik, dan Kognitif. 

Penelitian yang berjudul The Effects of Father Involvement : An Updated Research Summary of the Evidence tersebut memaparkan bahwa anak yang turut diasuh oleh ayah sejak dini memiliki Kemampuan Kognitif lebih baik ketika memasuki usia 6 (Enam) Bulan hingga 1 (Satu) Tahun. 

Menurut seorang Dosen dan Psikolog dari Universitas Indonesia, Rini Hildayani, Msi, Anak yang dekat dengan Ayah sedari kecil biasanya memiliki Toleransi lebih tinggi dalam menangani Stres. Singkatnya, kehadiran ayah itu sama penting dengan fungsi ibu dalam sebuah keluarga. Jadi, tak berlebihan rasanya bahwa beberapa tahun yang lalu, PPIP membuat gerakan untuk diselenggarakannya Hari Ayah Nasional sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap semua ayah di Tanah Air tercinta.

GOOGLE DOODLE MERAYAKAN HARI AYAH



Sumber Artikel : Tirto.id


Hari Ayah Nasional diperingati setiap Tanggal 12 November. Pada peringatan Hari Ayah tahun ini, Google ikut serta merayakannya dalam bentuk Doodle, yang bisa ditemui pengguna hanya dengan membuka Situs Web Google. 

Doodle kali ini memperlihatkan 7 Ekor Bebek yang tengah bermain. Satu Ekor digambarkan memiliki tubuh yang Besar sementara sisanya bertubuh Kecil dan mirip Anak-anak Bebek. Bebek Besar merupakan Induk atau 'Ayah' dari Bebek-bebek Kecil ini. 

Jika Doodle diputar, maka Bebek-bebek kecil akan bergerak-gerak mengelilingi si Bebek Besar. Di bagian lain, Bebek besar akan membuat gelembung-gelembung dan mengarahkan gelembung itu pada anak-anaknya yang beberapa saat gelembung itu akan pecah dan anak-anak kemudian akan jatuh tercebur ke air. 

Google Doodle bentuk Bebek ini hanya untuk wilayah Indonesia. Karena di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara Eropa merayakan Hari Ayah di Pekan Ketiga Bulan Juni.

Di Indonesia, Hari Ayah dirayakan pertama kali pada Tanggal 12 November 2006 (20 Syawwal 1427 H). Hal ini berawal dari prakarsa Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) yang tergugah akan pertanyaan kapan orang-orang bisa merayakan hari ayah. Sebab saat itu hanya hari ibu yang selalu muncul di perayaan-perayaan. 

Perayaan hari ayah ini dicetuskan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat deklarasi. Namun tidak ada satu peristiwa penting yang memang bisa dijadikan alasan kenapa hari ini menjadi hari ayah nasional. 

Tak seperti Hari Ibu yang maknanya diperebutkan baik oleh yang membatasi peran perempuan hanya di Dapur, Sumur, Kasur, maupun yang merayakan Peran Ibu di ranah Privat dan Publik. Namun, perebutan makna atas peran laki-laki tak terjadi dalam Hari Ayah. Pasalnya, peran laki-laki di ruang publik terlanjur telah diamini sebagian besar orang sehingga laki-laki memang tak butuh diemansipasi.

Deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Dalam deklarasi itu juga diluncurkan buku ‘Kenangan untuk Ayah’ yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah. 

Selain Indonesia, Negara-negara lain juga merayakan Hari Ayah hanya waktunya yang berbeda. Lebih dari 75 Negara merayakan peringatan ini yakni AS, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina, dan Hong Kong. Perayaan Hari Ayah di negara-negara tersebut jatuh pada Hari Minggu di pekan Ketiga Bulan Juni dan dirayakan hampir di seluruh dunia sejak awal abad ke -12. 

Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Laki-Laki Internasional diperingati setiap Tanggal 19 November. Untuk Indonesia sendiri, Google meramaikan perayaan Hari Ayah Nasional melalui ilustrasi Doodle-nya.


Jika ingin melihat artikel dari postingan terdahulu, silahkan lihat di sini

Jadi intinya, kita harus menyayangi kedua orang tua kita, termasuk ayah kita yang telah menafkahi kita demi pengorbanan untuk mencari uang.

Mohon maaf jika ada kesalahan apapun itu. Sekian Terima Kasih :)

Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.

Comments