Hello semuanya ! Sekarang tepatnya Hari Minggu, 8 Maret 2020 (13 Rajab 1441 H) merupakan Hari Perempuan Internasional.
KISAH DI BALIK HARI PEREMPUAN SEDUNIA
Sumber Artikel : Liputan6.com
Hari Perempuan Sedunia (International Women's Day) diperingati hari ini 8 Maret. Peringatan Hari ini merupakan bentuk Perayaan Pencapaian Perempuan di berbagai bidang baik Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Politik.
Tak cuma merayakan pencapaian perempuan, di Hari Perempuan Sedunia jadi Ajang Menyuarakan Persamaan Gender antara Perempuan dan Laki-laki seperti mengutip dari Situs Resmi International Womens Day, Kamis (8/3/2018M | 20/6/1439H).
Kehadiran Hari Perempuan Sedunia bergaung sejak awal Tahun 1900-an. Pada Tahun 1908, Perempuan-perempuan bersuara atas Penindasan dan Ketidaksetaraan di banyak bidang kehidupan. Di Tahun yang sama, sekitar 15 Ribu wanita di New York City Amerika Serikat menuntut Waktu Kerja yang Lebih Pendek, Hak Upah, serta Hak Suara yang lebih baik untuk Wanita.
Kemudian di Tahun 1910, sebuah Konferensi Internasional Perempuan Bekerja diadakan di Kopenhagen, Denmark. Dalam Konferensi itu, Clara Zetkin dari Partai Sosial Demokratis Jerman mengajukan Gagasan adanya Hari Perempuan Sedunia.
Dia mengusulkan setiap tahun di masing-masing negara harus ada peringatan Hari untuk mengkampanyekan Suara Perempuan. Sebagian perempuan yang ikut Konferensi itu setuju saran Zetkin.
Berdasarkan kesepakatan di Kopenhagen, beberapa negara pada Tahun 1911 memeringati Hari Perempuan Sedunia yakni di Austria, Denmark, Jermak, dan Swiss pada Tanggal 19 Maret. Lebih dari Sejuta Wanita turun ke jalan untuk mengkampanyekan Hak-hak Wanita. Mulai dari Hak Wanita untuk Bekerja, Memilih, Mendapat Pelatihan, Bekerja di Kantor Publik serta Mengakhiri Diskriminasi.
Perayaan Global
Kehadiran Hari Perempuan Sedunia merupakan Usaha Kolektif dari orang yang peduli Hak Asasi Manusia.
"Perjuangan Perempuan untuk Kesetaraan Gender merupakan Usaha Kolektif dari semua orang yang peduli terhadap hak asas manusia," kata Feminis, Jurnalis, serta Aktivis Sosial Gloria Steinem.
Jadi, Hari Perempuan Sedunia digagas sebagai Persatuan, Perayaaan, Refleksi, Advokasi hal yang telah mampu dicapai Wanita.
GOOGLE DOODLE MERAYAKAN HARI WANITA SEDUNIA
Animasi dengan konsep Multilayered 3D Paper Mandala ini diilustrasikan oleh Seniman yang berbasis di New York dan London, Julie Wilkinson dan Joyanne Horscroft, dari Makerie Studio. Juga bekerja sama dengan Animator yang berbasis di Zurich, Marion Willam & Daphne Abderhalden dari DRASTIK GmbH.
Mengutip Laman Blog resmi Google Doodle, Lapisan Tengah Hitam-Putih Mandala dalam video itu mencerminkan perempuan di Seluruh Dunia selama akhir Tahun 1800-an hingga Tahun 1930-an di tengah-tengah Gerakan Buruh.
Perempuan dari Masa ke Masa
Sementara Lapisan Kedua menggambarkan perempuan dari Tahun 1950-an hingga Tahun 1980-an, Era yang penting setelah desakan untuk Kesetaraan Gender dan Perubahan Cepat pada status Quo.
Kemudian pada Lapisan Luar melambangkan Perempuan dari Tahun 1990-an hingga saat ini, dalam konteks kemajuan yang dibuat lebih dari 100 Tahun yang mendasari Gerakan Hak-hak Perempuan.
Video animasi ini dibuat sebagai penghormatan kepada para pendobrak budaya dan gender generasi sebelumnya, ketika perempuan terus mempertanyakan, merebut kembali, dan mendefinisikan kembali gagasan tentang peran yang diambil perempuan dalam masyarakat.
Selamat Hari Perempuan Internasional 2020
Selain itu, Video Spesial ini juga dikhususkan untuk para Perempuan Lintas Sektor, Industri, Bangsa, Usia, dan Budaya, yang bertahan tanpa lelah untuk bertanggung jawab bersama--membuka jalan bagi generasi mendatang.
(Sumber Artikel : Liputan6.com)
Untuk melihat Artikel dari postingan terdahulu, silahkan lihat di sini.
Jadi kita harus mensetarakan Pemberdayaan Perempuan dalam bidang apapun. Pemberdayaan Perempuan juga termasuk bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM).
Sekian cukup sampai sini saja terima kasih.
Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.
Comments